.................................
Minggu, 23 Oktober 2011
Rabu, 05 Oktober 2011
Yang Menghilang
Aku tak tahu ..
Entah mengapa bayangmu slalu mengusik hidupku
Menyelinap masuk ke mimpi-mimpiku
Membuatku gila merintih rindu
Entah bagaimana
Lembut suramu slalu terngiang
Menenggelamkanku dalam kenangan
Dalam memori yang tlah terekam
Mengapau engkau…..?
Sosok yang slalu menemani malamku
Mengiringi hari-hariku
Mengapa tak yang lain ?
Mungkin karena kau tlah pergi
Meninggalkanku sendiri
Dengan kenangan tentangmu
Tapi aku bahagia
Engkau pernah mengisi hariku
Dalam kerinduan,
7 April 2010
7 April 2010
Sabtu, 27 Agustus 2011
Kata Hati
Kawan……
Saat kau dengar bisikan yang menyelinap di telinga
Dan kau gontai karenanya,
Hiraukanlah..!
Kembalilah melangkah dengan pasti
Dengan keyakinan kuatmu
Kau harus wujudkan itu
Setiap keraguan adalah kemunduran
Saat hati telah memutuskan
Raihlah..!
Karna tak cukup hanya dengan telinga dan mata
Hati dapat mengalah.
Haruslah pengalaman yang menghardik
Dan pahit yang menempa
Dengan itu hati berkata
Dilemaku mengejar mimpi,
31 Mei 2011
Jumat, 19 Agustus 2011
Cerita Rakyat : Serunting Sakti
Dicritakan di suatu kampong di Palembang, yang bernama Kampung Padang langgar. Di Kampung itu hidup dua anak yatim piatu yang baru saja ditinggal mati oleh Ibunya. Ibunya mati karena penyakit kanker.
Dua anak itu bernama Serunting Sakti dan Siti. Sesuai namanya Serunting Sakti merupakan anak lelaki yang sakti. Badannya kuat dan kebal dari senjata tajam. Hanya Ibunya yang tahu kelemahan dari serunting Sakti. Sebelum ibunya meninggal rahasia kelemahan Serunting Sakti telah dicritakan ibunya kepada Siti sang adik.
Setelah menjadi yatim piatu Serunting Sakti dan Siti hidup dengan mengolah kebun peninggalan Orang tuanya. Walaupun hanya dari kebun itu mereka dapat makan,tapi mereka hidup damai dan bahagia.
Hingga pada suatu sore ada seorang pemuda dari kampong seberang yang terlihat berkeliaran di hutan dekat kebun mereka dan sesekali mengamati mereka berdua. Setelah beberapa hari mengamati Serunting dan Siti akhirnya pada suatu sore Pemuda itu memberanikan diri untuk berkenalan derngan Siti.
Serunting Sakti yang tahu bahwa adiknya tengah dekat dengan seorang pemuda berusaha tetap menjaga Siti dari jauh dengan selalu mengawasi gerak –gerik pemuda itu saat mengunjungi kebun mereka.
Suatu sore Ritabing berkunjung kerumah Serunting Sakti dan Siti. Dia baru saja berburu. Memang Ritabing termasuk orang yang kaya dari desa seberang dan telah menjadi hobinya berburu binatang di hutan. Dia adalah anak tunggal. Jadi tak salah bila ia dimanja.Hidupnya hanya untuk bersenang senang.
Saat Serunting Sakti dan Siti sedang bercakap-cakap tentang rencana mereka untuk membeli sapi saat panen padi mereka melimpah terlihat di luar pagar rumahada seorang pemuda yang melihat rumah mereka kemudian tanpa permisi langsung masuk.
Seruning :”Ada tamu Sit”
Siti :” Iya Bang..”
Serunting:” Siapa dia Siti?”
Siti:” Ritabing Bang ..Pemuda dari dusun seberang sungai. Sudah tiga kali dia melintasi ladang kita. Biasanya saat begini dia baru saja berburu.”
Tak lama kemudian Ritabing telah menaiki tangga rumah dan berdiri di depan pintu. Siti mengenalkan Ritabing dengan Abangnya.Ritabing membatin dalam hati. Dia bertanya dalam hati benarkah Serunting Sakti ini memang memiliki kesaktian yang luar biasa. Memang setelah Ibunya Serunting meninggal ada seorang kakek yang sempat membantu Siti dan Serunting merawat Ibunya . Dia bernama kakek Ginde. Kakek inilah yang menyebarkan berita bahwa serunting sakti adalah pemuda yang sakti.
cukup lama Serunting dan Ritabing berbincang – bincang. Dari perbincangan itu Serunting mulai dapat menilai siapa tamunya ini. Dia terlihat sombong dan suka membanggakan dirinya . Dan merupakan orang yang mau menang sendiri. Apalagi saat Serunting memuji busur yang digunakan berburu pada sore itu. Serunting mencoba memahami lebih dalam orang yang baru ia kenal ini. Dia mencoba merayu agar Ritabing meninggalkan busurnya ini sebagai tanda persahabatan. Dengan bangga Ritabing pun berkata bahwa busur itu buatannya sendiri begitupun yang lainnya. Ia masih mempunyai banyak busur yang lebih bagus lagi dirumahnnya.
Busur yang dipuji Seruntin akhirnya dijadikan kenang-kenangan oleh Ritabing. Serunting menempelkannya di dinding rumahnya.
Seminggu setelah Ritabing berkunjung kerumah Serunting tiba-tiba di halaman rumah Serunting ada 7 orang utusan keluarga Ritabing. Mereka membawa makanan, emas, pakaian dan sebilah keris. Itulah antaran untuk Siti dan Serunting. Antaran itu menurut adat setempat menjadi bukti bahwa pihak lelaki telah melamar calon penggantin perempuan.
Benar memang adanya. Setelah duduk Orang yang paling tua dalam rombongan itu menyatakan maksud kedatangan mereka adalah untuk melamar Siti. Belum sempat Serunting berkata , dari dalam Siti membawa makanan dan minuman. Setelah mempersilahkan para tamu makan Serunting mengajak Siti berbicara empat mata di belakang.
Dalam percakapan mereka terlihat bahwa Serunting dan Siti tidak tahu menahu tentang lamaran ini. Ritabing secara sepihak telah memutuskan untuk melamar Siti. Siti pun menyatakan belum siap dilamar. Siti tidak tega untuk menikah secepat itu dan membiarkan Serunting tinggal sendiri.
(bersambung)
Rabu, 17 Agustus 2011
Sebuah Sesal
Baru kusadari,
Aku adalah orang yang merugi
Karna menyianyiakan waktu
Untuk hanya terus berpeluh
Berpeluh....
Meratapi waktu yang lalu
Mengecam diri ini dungu
Tak berdaya
Melawan dunia
Apa yang kubisa..!
Padahal...
Kalau saja
aku berani berdiri
Waktu untuk merengek itu
Kan dapat bermanfaat
Dengan segala keterbatasanku
Rabu, 01 Juni 2011
Dagelan Politik
Memang dunia akan terasa sunyi nyenyat, muram tanpa adanya ketawa. Karena tertawa membuat manusia terlihat lebih muda. Begitu orang dahulu bilang. Tapi jaman sekarang ini telah jauh beda dengan jaman dahulu. Walaupun kita sekarang telah lebih maju dan modern semua itu malah menciptalan masalah-masalah baru yang semakin kompleks. Sehingga, menghambat terciptanya tertawa. Tapi, a[akah sebegitu parahnya, sampai-sampai para intelek terhormat harus turun tangan untuk membuat rakyat Indonesia tertawa diatas masalah yang ada. Bak sebuah kewajiban bagi mereka.
Memang tak ada salahnya seorang pejabat negara menjadi pelawak. Orang pelawak saja boleh menjadi pejabat negara.-)....he.. Tapi akhirnya kedua bidang yang jauh berbeda itu yaitu lawak dan politik bersatu, melebur menjadi satu menjadi. " Dagelan Politik ".
Hasilnya para dewan yang bermain di dagelan politik ini lebih lucu, menghibur, dan membuat orang ikut gregetan daripada pelawak-pelawak saat ini. -)...Bisa-bisa suatu saat nanti mereka saling tukar job.
Bahkan acara nonoton bareng yang biasa diadakan orang-orang yang dahulunya untuk menikmati tontonan olahraga, kini kembali ramai namun penyebabnya ya adanya sidang-sidang, perdebatan politik yang tak kunjung tuntas.
Ternyata lawakan para elit politik lebih menarik minat masyarakat. Tidak apalah, hitung-hitung mereka menunaikan kewajiban. Kewajiban yang pada awalnya seharusnya mereka menjadi wakil para rakyat, tapi sekarang malah menjadi penghibur rakyat.
Jumat, 06 Mei 2011
Bahasa Baku vs Bahasa Gaul
Jaman sekarang tidak asing lagi mengenai penggunaan bahasa yang diciptakan oleh anak - anak muda. Seakan tidak ada bahasa yang pas bagi mereka kecuali bahasa Gaul. Maka, tidaklah heran apabila pelajaran bahasa Indonesia harus memberikan lagi inovasi yang tepat agar apa yang disampaikan dalam pelajaran tersebut dapat diserap dan dipraktekkan secara sempurna oleh anak muda.
Entah saking jeiusnya atau memang mereka ingin mempunyai dunia sendiri, sehingga mereka seakan enggan menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Itulah mungkin yang menjadikan inspirasi salah satu Sutradara film " Love" menyisipkan sebuah dilema tentang pelajaran Bahasa Indonesia. Kalau menilik lebih luas lagi, sikap anak muda yang ingin memiliki dunia sendiri juga terjadi di bidang lain. Contohnya, di batik dan budaya bangsa.
Kalu hal ini dibiarkan bukan tidak mungkin bahasa Indonesia yang harusnya menjadi pemersatu bangsa keberadaannya akan semakin tidak diperdulikan. Bukan punah tentunya, tapi harkat martabatnya berkurang. Padahal sebagai identitas bangsa seharusnya bahasa Indonesia digunakan dengan baik dan penuh kebanggaan.
Entah saking jeiusnya atau memang mereka ingin mempunyai dunia sendiri, sehingga mereka seakan enggan menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Itulah mungkin yang menjadikan inspirasi salah satu Sutradara film " Love" menyisipkan sebuah dilema tentang pelajaran Bahasa Indonesia. Kalau menilik lebih luas lagi, sikap anak muda yang ingin memiliki dunia sendiri juga terjadi di bidang lain. Contohnya, di batik dan budaya bangsa.
Kalu hal ini dibiarkan bukan tidak mungkin bahasa Indonesia yang harusnya menjadi pemersatu bangsa keberadaannya akan semakin tidak diperdulikan. Bukan punah tentunya, tapi harkat martabatnya berkurang. Padahal sebagai identitas bangsa seharusnya bahasa Indonesia digunakan dengan baik dan penuh kebanggaan.
Langganan:
Postingan (Atom)