Social Icons

Kamis, 12 Desember 2013

KAU

Kenapa, kau mengejar waktu?
tidak kau kejarpun waktu akan meninggalkanmu?

Mengapa kau murungkan wajahmu?
Padahal masalahpun setiap saat datang menuju.

Hal yang kita anggap sulit,
ternyata mudah.

hal yang kita anggap berbeda,
ternyata sama.

Hal yang kita anggap bencana
ternyata membahagiakan.

Hal yang kita sebut sebagai kebahagiaan
ternyata berakhir kecewa.

Kau dengan segala ego, nafsu, pikiran, perasaan yang dianugerahkan kepadamu.
tak akan bisa menebak apa yang akan terjadi.

kita dengan segala kekuatan, kekayaan dan kedudukan.
kerap tenggelam ditelan zaman.

Kekuasaan Yang Maha Kuasa lebih dari segalanya

Langkahkan saja langkahmu, Biar DIA yang mengakhiri dengan indah

Pendidikan ?


Filosofi Pendidikan
Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti dilakukan banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.

Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Fungsi Pendidikan
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes). Mempersiapkan anggota masyarakt untuk mencari nafkah, fungsi laten lembaga sebagai wadah pendidikan, melalui pendidikan di sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.

Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan danya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan dan sikap terbuka.

Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Memilih dan mengajarkan peranan sosila.
Upaya peningkatan mutu guru

Dalam konteks pembangunan sektor pendidikan, pendidik merupakan pemegang peran yang amat sentral. Guru adalah jantungnya pendidikan. Tanpa denyut dan peran aktif guru, kebijakan pembaruan pendidikan secanggih apa pun tetap akan sia-sia. Sebagus apa pun dan semodern apa pun sebuah kurikulum dan perencanaan strategis pendidikan dirancang, jika tanpa guru yang berkualitas, tidak akan membuahkan hasil optimal. Artinya, pendidikan yang baik dan unggul tetap akan tergantung pada kondisi mutu guru. Beberapa upaya untuk meningkatkan mutu guru adalah sebagai berikut. Sertifkasi guru Program ini sebenarnya diawali dari sebuah hipotesa, bahwa guru yang professional dan berkualitas akan terwujud apabila kesejahteraannya mencukupi. Sebaliknya jangan harap seorang guru akan professional, jika kesejahteraannya tidak mencukupi untuk kehidupan sehari-hari. Lalu kemudian, ternyata hipotesa itu terjawab. Dari data statistik menyebutkan bahwa para guru penerima tunjangan profesi yang cukup besar, ternyata belum menunjukkan kemajuan kualitas dalam proses mengajarnya. Mereka tidak berubah, mengajar biasa-biasa saja. Meskipun mereka sudah menerima tunjangan profesi sebagaimana yang diharapkan pemerintah untuk menjadi guru yang professional dengan berbagai kriteria yang sudah ditentukan dalam proses sertifikasi guru. Jadi menurut penulis ada hipotesa baru, yaitu ‘besarnya penghasilan guru belum tentu menjadi penyebab berkembangnya kualitas guru dalam bekerja’. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru.
 
Peran guru dalam pembelajaran

Kualitas pendidikan bangsa ini banyak ditentukan oleh kualitas para gurunya. Guru adalah ‘bos in the class’. Guru adalah orang yang bertatap muka langsung dengan peserta didik. Sebagus apa pun dan semodern apa pun sebuah kurikulum dan perencanaan strategis pendidikan dirancang, jika tanpa guru yang berkualitas, tidak akan membuahkan hasil optimal. Artinya roda komunitas yang bernama sekolah sangat diwarnai oleh kinerja dan mutu para gurunya. Pentingnya peranan dan kualitas seorang guru berdampingan dengan banyaknya problematika yang dihadapi oleh para guru. Hal yang mendasar pada problem tersebut adalah ‘KEMAUAN’ untuk maju. Apabila kita percaya tidak ada siswa yang bodoh dengan multiple intelligences-nya masing-masing, maka kita juga harus percaya bahwa ‘tidak ada guru yang tidak becus mengajar’. Hanya saja kenyataan yang terjadi adalah keengganan guru untuk terus belajar dan bekerja dengan baik disebabkan oleh tidak adanya ‘KEMAUAN’ untuk belajar dan maju. Ditegaskan UNESCO dalam laporan The International Commission on Education for Twenty-first Century, yang menyatakan bahwa "memperbaiki mutu pendidikan pertama-tama tergantung perbaikan perekrutan, pelatihan, status sosial, dan kondisi kerja para guru; mereka membutuhkan pengetahuan dan keterampilan, karakter personal, prospek profesional, dan motivasi yang tepat jika ingin memenuhi harapan stakeholder pendidikan" (Delors, 1996). Hal yang sama juga ditegaskan oleh

Untuk kumpulan contoh artikel pendidikan lainnya, sobat bisa mengunjungi link artikel pendidikan ini. Semoga kumpulan artikel tentan pendidikan ini bisa memberikan ide dan bahan dalam penulisan artikel sobat semua. Salam. 

Ciri-ciri Bilangan yang Habis Dibagi

BILANGAN HABIS DIBAGI 2
Suatu bilangan habis dibagi 2, ciri-cirinya adalah bilangan yang berakhiran (berangka satuan) 0, 2, 4, 6, 8. Dengan kata lain bilangan itu adalah bilangan genap.

Contoh: apakah 74 habis dibagi 2? Karena 74 merupakan bilangan genap (Ingat rumus untuk bilangan genap. Rumus untuk bilangan genap adalah 2k untuk sebarang k bilangan bulat. Sedangkan untuk bilangan ganjil yaitu 2k-1 untuk sebarang k bilangan bulat). Karena 74 memenuhi rumus bilangan genap, maka 74 habis dibagi 2. 74 : 2 = 37


BILANGAN HABIS DIBAGI 3
Jumlah digit-digitnya habis dibagi 3
Contoh: Apakah 213 habis dibagi 3? Akan kita jumlahkan digit-digit pada bilangan 213. Didapatkan, 2 + 1 + 3 = 6. Karena 6 (hasil dari penjumlahan digit-digitnya) habis dibagi 3. Maka bilangan itu (213) habis dibagi 3. Apakah -345 habis dibagi 3? Langkahnya sama. Kita jumlahkan digit-digitnya dan menghiraukan tanda negative. Jangan tertipu oleh tanda negatif.


BILANGAN HABIS DIBAGI 4
Dua digit terakhir habis dibagi 4. Lebih mudahnya yaitu puluhan dari bilangan itu habis dibagi 4.
Contoh: Apakah 324 habis dibagi 4? Dua digit terakhir yaitu 24. Dan 24 habis dibagi 4. Sehingga 326 habis dibagi 4. Apakah 2006 habis dibagi 4? Tidak. Karena dua angka terahirnya yaitu 06. Sedangkan 06 tidak habis dibagi 4. Sehingga 2006 tidak habis dibagi 4.


BILANGAN HABIS DIBAGI 5
Bilangan tersebut berakhiran 0 atau 5.
Contoh: Apakah 3255 habis dibagi 5? Digit terakhir adalah 5. Sehingga 3255 habis dibagi 5. Apakah 2005 habis dibagi 5? Sangatlah mudah menentukan ciri bilangan habis dibagi 5


BILANGAN HABIS DI BAGI 6
Ciri Bilangan yang habis dibagi 6 adalah bilangan genap yang jumlah angka-angkanya habis dibagi 3. Atau bilangan yang habis dibagi 3 dan habis dibagi 2.
Contoh: apakah 234 habis dibagi 6? Sekarang kita perhatikan jumlah angka-angkanya. 2 + 3 + 4 = 9. Dan 9 habis dibagi 3. Karena jumlah angka-angkanya habis dibagi 3 dan bilangan itu genap.
Maka 234 habis dibagi 6.


BILANGAN HABIS DI BAGI 7
Bila bagian satuannya dikalikan 2, dan menjadi pengurang dari bilangan tersisa. Jika hasilnya habis dibagi 7,
maka bilangan itu habis dibagi 7.

Contoh: apakah 5236 habis dibagi 7? Kita pisahkan 6 (satuannya), kemudian 523 – (6 x 2) = 511. Apakah 511 habis dibagi 7? 51 – (1 x 2) = 49. Karena 49 habis dibagi 7
maka 5236 habis dibagi 7.


BILANGAN HABIS DI BAGI 8
Tiga digit terakhir habis dibagi 8.
Contoh: apakah 3125 habis dibagi 8? Tiga digit terakhir yaitu 125. Dan 125 habis dibagi 8. Sehingga 3125 habis dibagi 8. Bagaimana dengan 56? Tidak jadi masalah karena 56 = 056.
Sehingga tiga digit terakhirnya yaitu 056. dan 56 habis dibagi 8.
Sehingga 56 habis dibagi 8.


BILANGAN HABIS DI BAGI 9
Jumlah angka-angkanya habis dibagi 9.
Contoh: apakah 819 habis dibagi 9? Jumlah digit-digitnya yaitu 8 + 1 + 9 = 18. Dan 18 habis dibagi 9.
Sehingga 819 habis dibagi 9.


BILANGAN HABIS DI BAGI 10
Angka satuannya adalah 0.
Contoh: apakah 8190 habis dibagi 10? Angka satuan=0, maka 8190 habis dibagi 10.

BILANGAN HABIS DI BAGI 15
Angka satuannya adalah 0 atau 5. Jumlah angkanya habis dibagi 3.
Contoh: apakah 8190 habis dibagi 15? Angka satuan=0, Jumlah angkanya = 8+1+9+0=18 (habis dibagi 3), maka 8190 habis dibagi 15.


BILANGAN YANG HABIS DI BAGI 11
Bilangan yang habis dibagi 11 yaitu jika bilangan tersebut merupakan kelipatan 11. Ciri bilangan habis dibagi 11 yaitu jika jumlah digitnya dengan berganti tanda dari digit satuan hasilnya habis dibagi 11.

contohnya:
#Apakah 1234 habis dibagi 11?
Maka yang kita lakukan adalah menjumlahkan dengan tanda berselang seling dari digit satuan. Tanda dimulai dari positif. Maka mengechecknya 4 – 3 + 2 – 1 = 2. Karena 2 tidak habis dibagi 11, maka 1234 juga tidak habis dibagi 11.

#Apakah 803 habis dibagi 11?
3 – 0 + 8 = 11. Maka 803 habis dibagi 11.


BILANGAN YANG HABIS DIBAGI 13
Ciri bilangan habis dibagi 13 adalah bilangan asal dipisahkan satuannya. Kemudian dikalikan 9 (multiplier dari 13). Dan bilangan yang setelah dipisahkan tadi dikurangi dengan 9 kali bilangan satuannya.
Misalnya bilangan awal kita adalah abcdefg, maka ciri bilangan habis dibagi 13 adalah (abcdef) – 9g. Jika hasilnya habis dibagi 13, maka bilangan semula juga habis dibagi 13.

Contoh: Apakah 3419 habis dibagi 13 ? Kita pisahkan 341 – 9(9) = 341 – 81 = 260.
Karena 260 habis dibagi 13, maka 3419 habis dibagi 13.

Kita coba angka yangg lebih besar. Misal Apakah 12818 habis dibagi 13?
1281 – 9(8) = 1281 – 72 = 1209
120 – 9(9) = 120 – 81 = 39.
39 habis dibagi 13, maka 12818 habis dibagi 13.


BILANGAN YANG HABIS DIBAGI 17
Ciri bilangan habis dibagi 17 adalah jika bilangan tersebut dipisahkan antara satuannya dan sisa angkanya kemudian jika sisa angkanya dikurangi dengan 5 kali satuannya dan hasilnya habis dibagi 17. Maka bilangan semula habis dibagi 17.

contohnya: apakah 153 habis dibagi 17?
Langkah pertama yaitu memisahkan bilangan tersebut dengan satuannya. 153 menjadi 15 dan 3. Kemudian kita lakukan langkah pada syarat tersebut.
15 – 3(5) = 0.
Karena 0 habis dibagi 17, maka 153 juga habis dibagi 17.

Contoh lain yang lebih panjang yaitu apakah 5338 habis dibagi 17?
Kita lakukan langkah-langkah yang telah diberikan sebelumnya.
533 – 8(5) = 493
49 – 3(5) = 34
Karena 34 habis dibagi 17, maka 5338 habis dibagi 17.


CIRI BILANGAN HABIS DIBAGI 19
Ciri bilangan habis dibagi 19 yaitu jika satuannya dikalikan dua dan ditambahkan pada angka sisa (angka semula yang dibuang satuannya) dan hasilnya habis dibagi 19 maka bilangan itu habis dibagi 19.

Contoh: Apakah 209 habis dibagi 19?
Secara perhitungan biasa, 209 habis dibagi 19. Karena 19 x 11 adalah 209. Sekarang bagaimana jika kita menggunakan ciri bilangan habis dibagi 19 menggunakan cara yang telah disebutkan di atas. Sekarang kita perhatikan angka 209. Angka tersebut satuannya kita pisah.
Diperoleh angka-angka baru yaitu 20 dan 9.
Kemudian langkah selanjutnya yaitu angka satuan kita kalikan dua dan kita jumlahkan dengan angka yang lain yang telah dipisah tadi. Diperoleh, 20 + 9(2) = 28. Dan karena 38 habis dibagi 19, maka bilangan asal tadi juga habis dibagi 19. Sehingga, 209 habis dibagi 19.

Sekarang kita lanjutkan untuk contoh dengan angka yang lebih besar.
Apakah 9937 habis dibagi 19?
Kita lakukan langkah-langkah yang telah diberikan tadi. 933 + 7(2) = 1007. Tentunya sekarang kita dapatkan angka yang lebih kecil. Untuk mengecheck apakah 1007 habis dibagi 19, maka kita lakukan langkah yang sama. Dengan cara yang sama. 100 + 7(2) = 144. Kita lanjutkan dengan mengecheck apakah 114 habis dibagi 19. Kita peroleh, 11 + 4(2) = 19.
Dan karena 19 habis dibagi 19, maka 114 habis dibagi 19. Dan diperoleh 1007 habis dibagi 19. Dan akhirnya 9937 juga habis dibagi 19


Syarat atau ciri bilangan habis dibagi (m \times n)adalah, bilangan tersebut harus habis dibagi m dan habis dibagi n. dengan m dan n mempunyai fpb 1.
  
Sehingga syarat bilangan habis dibagi 12, sama dengan syarat bilangan habis dibagi 4 dan syarat habis dibagi 3.
yaitu bilangan tersebut jika 2-angka terakhirnya habus dibagi 4, dan jumlah angka-angkanya habis dibagi 3.. contoh : 111111111144
Karena 44 habis dibagi 4, dan jumlah angkanya habis dibagi  , (18 habis dibagi 3).. jadi, 111111111144 habis dibagi 12
  
Syarat bilangan yang habis dibagi 3 adalah jumlah digit-digitnya habis dibagi 3. Dan syarat-syarat bilangan yang habis dibagi 4 adalah dua angka di belakang (puluhannya) harus habis dibagi 4. Sehingga syarat suatu bilangan habis dibagi 12 adalah bilangan puluhannya habis dibagi 4 dan jumlah digit-digitnya habis dibagi 3.
  
Begitu juga untuk syarat suatu bilangan habis dibagi 14. Yaitu sama dengan syarat bilangan yang habis dibagi 7 dan syarat bilangan yang habis dibagi 2. Dengan kata lain syarat atau ciri bilangan yang habis dibagi 14 adalah sama dengan ciri bilangan yang habis dibagi 7 yang merupakan bilangan genap.
Contohnya : 1728384
Coba silahkan dicheck.. .
  
Ciri bilangan yang habis dibagi 15, 18, 21, 22 dan 24. Sama konsepnya seperti ciri bilangan yang habis dibagi 12 atau syarat bilangan yang habis dibagi 14.
15 = 5 x 3
18 = 9 x 2
21 = 7 x 3
22 = 11 x 2
24 = 3 x 8
 
Begitu juga untuk 26, 28, dan seterusnya …
 
Ingat.. .FPB nya harus 1.
 
Bagaimana ciri bilangan habis dibagi 100? Perhatikan bahwa
INGAT..... FPB-nya 1.
2 angka terakhirnya adalah 00



 
Blogger Templates