Social Icons

Sabtu, 04 Mei 2019

Bermuara Ke Laut

Aku suka caranya menyatakan kerinduan, seperti angin malam yang menyapa tepat di relung hati.
Aku suka caranya memulai pembicaraan dan mengarahkannya.
Damai,
Engkau membuka ceritamu, walau terkadang aku tidak membuka ceritaku.

Aku suka pandangannya kepadaku,
Senyuman tipis dari bibirnya menyerbak ketentraman,
Layaknya pohon yang berbuah.
Menumbuhkan buahnya, namun tak berusaha menguasai,
Membiarkan buahnya jatuh ataupun dipetik.

Aku suka kepeduliaan dan perhatianny,
yang muncul di saat yang tepat dan dalam porsi yang pas.
Tidak berlebihan, namun membuat candu.

Akan tetapi,
Aku tidak suka jarak yang berada di antara kami.
Karena ada yang ingin kucurahkan lewat penjelasan panjang yang hanya bisa kuutarakan lewat obrolan.

Aku tidak suka prinsip kami yang berbeda.
Karena, ada beban tanggung jawab,
yang mungkin telah disemayamkan sejak kecil,
yang mau tidak mau  harus aku jaga seperti wasiat yang berharga.

Aku tidak suka kenapa aku menjatuhkan hatiku.
Mungkin ini hanya akan menjadi kisah...
karena aku suka ceritanya walaupun tidak menyukai akhirnya.

Aku suka cerita cara kita bertemu,
seperti aliran air yang tenang membawa pesan pesan rahasia yang kita simpan masing-masing.
Hanya sesekali muncul ke permukaan kemudian tenggelam lagi. Pada akhirnya kita ke muara yang sama, laut.
Dan bebas tidak mengikat mengambil langkah sendiri-sendiri,

berbaur dengan ombak yang menepi dan membawa pergi.
 
Blogger Templates