Seorang
guru pernah berpesan kepada saya, bahwa dalam hidup di dunia ini resapilah
prinsip pensil.
Sebelum
pensil keluar dari pabriknya dan mulai digunakan ia diberi beberapa nasehat
bahwa kelak ia akan :
11. Bergantung
kepada tangan yang mengunakan
Jika
pensil dipegang oleh tangan anak kecil ia hanya digunakan untuk mencoret saja,
namun ketika ia dipegang oleh seorang pelukis, ia akan digunakan membuat karya
yang indah.
Sama
halnya dengan diri kita, lingkungan tempat kita bermasyarakat sangat
berpengaruh terhadap tabiat dan kebermanfaatan kita. Jika ingin baik dekatlah
dengan orang-orang baik.
2. Bergantung
kepada kemampuan untuk dituntun
Jika
pensil ketika digunakan berontak dan tidak mau mengikuti yang memegang kendali,
maka ia bisa saja patah.
Filosofi
dari peristiwa tersebut, yaitu ketika kita memiliki ego yang sangat tinggi
bahwa kita tidak butuh bantuan orang lain, maka hal tersebut akan menghancurkan
kita. Cobalah untuk mempercayai orang yang menuntun kita, membantu kita dan peduli
terhadap kita. Niscaya kita akan dimudahkan dalam kehidupan.
3. Melewati
proses yang sakit
Dalam
penggunaannya, pensil harus diserut dan meraskan sakit. Namun tak apa, karena
untuk mendapatkan hasil tulisan yang maksimal pensil harus diserut.
Begitupun
manusia, kita harus mengalami cobaan, ujian, masalah yang sering membuat kita
sakit untuk ditempa agar kita menjadi manusia yang dapat maksimal menjalani
kehidupan karena sudah sering makan garam kehidupan.
4. Dilengkapi
dengan penghapus
Setiap
menulis, pensil tak lepas dari kesalahan. Namun ia mampu mengoreksi
kesalahannya karena dilengkapi dengan penghapus.
Selayaknya
pun manusia harus demikian. Tak ada manusia yang tidak pernah berbuat salah.
Yang terpenting setelah melakukan kesalahan kita harus segera mengoreksinya
dengan cara memperbaiki dan jangan sampai terulang kembali kesalahan tersebut.
5. Yang paling berharga adalah bagian dalam
Tak
peduli seberapa cantik dan menariknya pensil dari luar, ketika digunakan yang
dinilai adalah bagian dalamnya.
Tak
jauh beda dengan manusia, fisik tidaklah begitu penting, karena dalam menjalani
kehidupan hati dan jiwa lah yang menjadi prioritas utama.
6. Tinggalkan
jejak
Semakin
lama digunakan, pensil akan semakin pendek dan habis. Maka ketika masih dapat
digunakan pensil harus meninggalkan coretan yang berharga dan bermanfaat.
Demikian
juga manusia. Usia kita lambat laun akan semakin pendek, maka lebih bijaknya
ketika kita masih diberi kesempatan untuk menghirup udara di dunia setiap
langkah kita, perkataan kita, dan perbuatan kita haruslah meninggalkan jejak
postif.
7. Patah
bukan akhir dari segalanya
Ketika
pensil patah, ia masih bisa diserut kembali, walaupun sakit ia rela diserut
untuk dapat digunakan lagi.
Ketika
manusia gagal, seharusnya kita harus mau menerima rasa pahit itu dan selalu
berusaha untuk bangkit walau sakit. Karena gagal bukan akhir dari segalanya
jika kita masih mau dan mampu untuk hidup untuk memulai langkah baru.
* hasil gubahan
* hasil gubahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar