Social Icons

Sabtu, 25 April 2020

Hikmahku di Ramadhan Hari ke Dua (Harta yang Baik)

Ramadhan 1441 H, Hari Kedua

Hati-hati dengan Hartamu.

            Pagi Jam 08.00 tadi kami ikunjungi teman ibuk, seorang bapak-bapak pegawai. Ke rumah karena ingin menemui Bapak untuk membetulkan listriknya. Tidak terasa, beliau malah cerita banyak. Jadi beliau telah menghantarkan anak-anaknya  sukses. Bahkan sekarang ini sedang membangunkan rumah untuk anak-anaknya. Makannya bapak diminta memasang instalansi listriknya. Padahal sebagai pegawai, mungkin  gajinya tidak sebanyak gaji ibuk yang sama-sama pegawai. Ya,, Untuk ukuran pegawai yg lulusan SMA, gaji hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari. Tetapi Bahkan sekarang jadi tuan takur tanah (kata beliau).

           Disela cerita beliau, saya diberi wejangan. Gaji yang kita terima kalau dibuat cukup  ya bisa cukup walaupun mepet. Jika dibuat tidak cukup ya kita harus putar ota, dibuat untuk investasi. Jangan hanya mengandalkan gaji. Tetapi kalau mau investasi harus pintar mengelola, gali dan tutup. Jangan ambil.untuk mobil / barang-barang yg akan turun harga. Ambillah untuk beli tanah atau rumah. 
Namun yang lebih penting, harus hati-hati dalam mengelola harta agar berkah hartanya. Tidak bercampur dengan hal haram yang menyebabkan harta kita haram.

            (Agak sedikit meng-ghibah) Contohnya, ada kedua orangtuanya pegawai, namun anak-anaknya tidak ada yg jadi orang, malah lebih paranhnya pernah jadi berandal.
(Entah benar atau tidak. Tapi mari kita fokus ke hikmahnya.)
Jadi, ceritanya tanpa sepengetahuan istri, sang suami menerima orderan gelap kantor untuk masuk rekening pribadi dan transaksi di rumah. Mungkin itu sebabnya harta yg mengalir di darah daging anak-anaknya jadi tidak berkah. Pokoknya harus hati-hati dengan harta yang akan menjadi darah dan daging kita.


Bapak itu juga seclumit berujar. Saya juga sedang "metani" dalam artian memilah milah barangkali ada harta yg didapatkan dg cara yg kurang barokah jangan sampai terus berlanjut di makan anak.

Hikmah yg bisa kita petik.
Harta,
sebagaimanapun ia dapat membahagiakan
namun tak jarang ia melenakan
bergantung kita mamu memilih jalur mana dalam meraihnya
semua konsekuensi pasti akan kita terima
dari kenistaan bahkan keberkahan.
semoga Allah selalu  melindungi kita dari perbuatan tercela.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates